UA-83233104-1

Saturday 12 November 2016

Eco Driving Cara Jitu Berkendara Hemat BBM

 Mengapa harus hemat BBM? Alasan simple-nya jelas, karena kecil pengeluaran alias tidak menguras kantong. Tapi barangkali ada pula ya yang tidak terlalu pusing dengan biaya pembelian bensin? Bagi mereka yang berkantung tebal, bisa jadi tak terlalu peduli dengan pemborosan bahan bakar. Berapapun banyaknya keperluan buat beli BBM nggak masuk perhitungan lagi. Yalah ... selamat buatmu kalau gitu. Tapi ada nggak ya yang gitu? Hehe .... pasti ada ajalah! Baiklah, mungkin mereka akan bilang, "Ini uang gue...!"

Ops... Tunggu dulu. Ini bukan masalah besar kecilnya pengeluaran. Tapi mencakup kelangsungan hidup dan masa depan kehidupan manusia secara umum. What .....? Kok bisa...?

Jadi begini ceritanya!


Pernah khan dulu waktu jaman sekolah mendengar istilah Efek Rumah Kaca? Nah, ke situ arahnya!

Baiklah kita review kembali ya pelajaran di sekolah dulu. Bahwa hasil buangan pembakaran dari kendaraan bermotor yang berupa gas itu salah satunya adalah CO2. Umumnya semakin banyak penggunaan BBM, maka semakin banyak pula gas buangan yang dihasilkan dari BBM itu sendiri.


Menurut data yang ada, alat transportasi darat menyumbang sebesar 16% gas CO2. Lumayan besar khan? Apalagi jumlah kendaraan di lalu lintas semakin bertambah. Data ada di bawah.

Eco Driving
Saat berkendara mobil kita mengeluarkan gas CO2

Apa dampak CO2 bagi kita?

CO2 atau biasa disebut karbondioksida sebenarnya tidak berdampak langsung bagi manusia, namun jika berlebihan  akan mengakibatkan terbentuknya lapisan transparan di atmosfir yang dapat mengisolasi seluruh permukaan bumi.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu udara pada lapisan di bawah gas CO2 dan di permukaan bumi. Inilah dampak yang akan mempengaruhi mahkluk hidup di bumi. Efek ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Suhu dipermukaan bumi meningkat, yang dapat menyebabkan pemanasan global. Hal  ini akan berpengaruh pada mencairnya es di Kutub, serta adanya perubahan iklim di bumi.

Berbicara tentang efek CO2, tahu nggak bahwa saat ini populasi kendaraan di dunia dari tahun  ke tahun semakin meningkat. Akibatnya akan terjadi peningkatan pula pada penggunaan sumber energy di sektor tranpostasi darat. Coba kita lihat gambar di bawah ini:  

Eco Driving

Eco Driving

Berdasarkan data di atas akan terjadi kekhawatiran bagaimana jika masalah peningkatan CO2 ini tidak segera diatasi? Tentu suhu di permukaan bumi ini nantinya menjadi tidak terkendali.

Apa yang bisa dilakukan?

Caranya yaitu:
  • Menemukan teknologi canggih atau rekayasa teknologi. Contoh: Nissan mengeluarkan mobil dengan teknologi Eco Driving, yaitu menciptakan mesin kendaraan yang bisa irit BBM.
  • Menggunakan bahan bakar alternatif
  • Memperbaiki infrastruktur
  • Memperbaiki perilaku pengemudi. Sebaiknya berkendara menggunakan prinsip-prinsip Eco Driving
Ya, saya baru tahu ternyata berkendara itu ada ilmunya. Nggak asal bisa nyopir dan ngantongi SIM aja, hehe .... Ilmunya adalah berkendaralah dengan Eco Driving. Yaitu teknik berkendara yang banyak memberi keuntungan. Pengetahuan ini saya peroleh dari acara Gathering Blogger bersama mobil123 yang saya ikuti di Buro Cafe Surabaya, 11 November 2016 lalu. Mobil123 merupakan "Portal Otomotif No.1" yang menawarkan jual beli mobil dengan penawaran terbaik. Di sana kita akan menemukan informasi penjualan maupun pembelian mobil, terutama mobil bekas. Untuk wilayah Surabaya dan Malang saja ada sekitar 400 mobil yang siap dipasarkan melalui dealer. Waow ... banyak khan pilihannya!

Dari pihak Nisaan, Bapak Sugi Hendy menjelaskan secara detail apa pengertian Eco Driving, Manfaat, serta bagaimana menerapkan Eco Driving

Eco Driving
Sesi foto bareng usai acara gathering mobil123

Sebelum membahas lebih jauh tentang Eco Driving, marilah kita ketahui terlebih dahulu tentang 3 aspek Driving Skill. 


Aspek-aspek Driving Skill, yaitu:


  1. Defensive Driving, yaitu sebuah usaha pengemudi untuk menyelamatkan nyawa, pertimbangan waktu, dan uang.
  1. Safety Driving, yaitu bagaimana mengemudi dengan aman, selalu berpikir jauh ke depan, dan waspada atas segala resiko yang mungkin akan terjadi.
  1. Eco Driving, yaitu mengemudi dengan mempertimbangkan hemat waktu, biaya, dan tentu saja ramah lingkungan. 
Jadi, Eco Driving adalah perpaduan dari Defensive Driving dan Safety Driving, sekaligus hemat waktu, biaya dan juga mengupayakan berkendara ramah lingkungan?

Lalu apa saja yang harus dipersiapkan sebelum kita berkendara?

Persiapan sebelum berkendara:

  1. Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan oktan yang disarankan. (Nissan Datsun terdapat dalam buku manual). Karena nilai oktan menentukan kesempurnaan dalam proses pembakaran. Sehingga mesin menghasilkan tenaga dengan gas pembuangan akan lebih bersih.
  1. Jangan lupa periksa tekanan angin ban secara visual. Periksa pula tekanan dengan alat ukur minimal satu bulan sekali. Gunakan standart Tire Presure Gauge (ada dalam buku manual). Ban yang kurang tekanan menyebabkan ban cepat aus dan boros bahan bakar. Biasanya petunjuk pengisian angin ada pada frame pintu kanan depan.
  1. Hindari muatan berlebihan. Keluarkan barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan dalam mobil. Karena beban berat membutuhkan tenaga yang lebih besar, sehingga konsumsi bahan bakar akan lebih banyak. 
  1. Lakukan service secara berkala. Agar kendaraan selalu dalam kondisi maksimal. Terutama pengecekan saringan udara, oli, busi, knalpot, serta system emisi control yang dapat menyebabkan boros bahan bakar.
Eco Driving
Ilmu yang didapat langsung dishare di sosmed

Jika persiapan berkendara sudah, saatnya kita tahu bagaimana berkendara dengan prinsip Eco Driving:

Usahakan Akselerasi secara bertahap. 

Tekan pedal gas secara perlahan. Jika tenaga sudah dirasa cukup, maka pindahkan ke gigi yang lebih tinggi (transmisi manual). Akselerasi kecepatan yang secara tiba-tiba menyebabkan boros bahan bakar.
 

Jangan membebani mesin atau putaran secara berlebihan. 
Gunakan posisi roda gigi sesuai dengan kondisi jalan. Segera pindahkan gigi di 2000 rpm agar penggunaan bahan bakar tetap irit tanpa kehilangan torsi laju kendaraan. Untuk transmisi otomatis putaran mesin sebaiknya dijaga di 2000rpm agar pemakaian bahan bakar tetap optimal.

Hindari akselerasi dan deselerasi mendadak secara terus menerus.

Caranya: 

  • Hindari “stop and go” terlalu sering. Karena akan boros bahan bakar.
  • Jaga jarak dari mobil di depan. Berikan jarak aman. Hal ini untuk menghindari pengereman mendadak.
  • Saat jalanan macet, “stop and go”, injaklah pedal gas perlahan dan halus. Rasakan, usahakan mobil bergerak perlahan.  

Jangan selalu menekan/ meletakkan kaki pada pedal kopling (transmisi manual) saat berkendara. 
Hindari berkendara setengah kopling. Hal ini untuk menghindari agar kopling tidak cepat aus. Selain itu dapat menyebabkan kopling panas, sehingga terjadi selip.
 

Minimalkan aktivitas pengereman.
Sedapat mungkin gunakan engine brake saat ingin mengurangi kecepatan. Usahakan kecepatan tetap stabil.
 

Gunakan kecepatan yang wajar saat di jalan tol.
Karena semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin boros pula penggunaan bahan bakar. Dengan mengurangi kecepatan, maka akan menghemat pula bahan bakar.
 

Hindari Idling engine (mesin hidup dalam kondisi netral) terlalu lama. 
Sebaiknya matikan mesin saat menunggu atau berhenti pada waktu yang lama.
 

Aktifkan AC pada suhu yang dibutuhkan. 
Jika dirasa didak perlu, sebaiknya dimatikan. Begitu pula dengan peralatan listrik lainnya. Karena ini bisa mengurangi beban besar pada mesin, sekaligus menghemat bahan bakar.
 

Sebaiknya tutup jendala saat kecepatan tinggi. 
Ketika kecepatan tinggi dan jendea terbuka, maka akan menambah beban berat mobil, tentu saja akan berakibat boros di bahan bakar.
 

Mengemudilah dengan tenang, jangan terlalu agresif di jalan. 
  • Usahakan pikiran tetap fokus dan tidak mudah terbawa situasi untuk bertindak agresif. 
  • Sedapat mungkin beri waktu yang cukup dalam menempuh perjalanan, dan jangan terburu-buru.

Berkendara dengan prinsip Eco Driving akan memberikan banyak manfaat bagi kita, diantaranya adalah:


Dari segi Biaya, penerapan Eco Driving selain hemat bahan bakar, biaya pemeliharaan kendaraan juga relatif lebih rendah. Bagi Lingkungan. Dapat mengurangi jumlah populasi udara, serta mengurangi efek rumah kaca oleh karena berkurangnya kadar CO2 di permukaan bumi. Lalu dari segi psiko Sosial, Berkendara menjadi lebih bertanggung jawab. Selain itu juga dapat mengurangi intensitas stress di jalan. Tentu saja ini akan meningkatkan kenyamanan pengemudi juga penumpang. Manfaat terakhir adalah dari segi Keamanan. Dengan Eco Driving, maka akan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan serta dapat meningkatkan keselamatan dalam berkendara.

Ehmmm .... asyik khan berkendara dengan Eco Driving? 

Yuuk .. mulai sekarang belajar berkendara dengan sistem Eco Driving. Dijamin efisien dari segi waktu, juga hemat bahan bakar yang lebih penting lagi aman dan selamat sampai tujuan.

Itulah ilmu yang saya dapat dari acara Gathering mobil 123 bersama blogger Surabaya. Eh bukan Surabaya aja ding, ada juga yang datang dari Lamongan, Mojokerto dan Malang.

Ini dia foto-foto selama acara berlangsung:

Eco Driving
Peserta Register dulu sebelum acara dimulai

Eco Driving
Bapak Sugi Hendy dari Nissan menjelaskan tentang Eco Driving

Eco Driving
Peserta diberi kesempatan tanya jawab seputar Eco Driving

Eco Driving
Usai acara foto-foto bareng di depan cafe


Semoga bermanfaat!
See you next time ..... bye .....


12 comments:

  1. Untuk urusan bahan bakar, saya berusaha ngirit banget. Cara mensiasatinya dengan keluar rumah sekalian dengan resiko mampir ke banyak tempat hehe

    ReplyDelete
  2. Ngerem mendadak ternyata boros BBM. Saya baru tahu juga...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak ... lagian nggak enak juga kalau mendadak, enakan pelan2 .... halus hentakannya

      Delete
  3. Harus benar2 dipahami ni Eco driving, menguntungkan dari segi hemat BBM dan keselamatan.

    ReplyDelete
  4. Dulu sering menuduh kendaraan beroda sebagai penyebab udars kotor, ternyata ads caranya ya berkendara dgn tetap melindungi lingkungan

    ReplyDelete
  5. Wah ternyata jendela harus ditutup yah..

    padahal anginnya itu lhooo enak sekali

    wuuussshhhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, ternyata teorinya gitu, agar beban mobil nggak tambah berat. Anginnya diganti AC mbak, atau buka, tapi sedikit aja.

      Delete
  6. Eh iya..pantes aja suamiku kalau ngajarin nyetir mesti bilang injak gas pelan pelan sambil dirasakan..ternyata maksudnya eco driving

    ReplyDelete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.