UA-83233104-1

Thursday 21 January 2021

10 Hal yang Menyebabkan Ecoprint Gagal

Sejak dikembangkannya teknik mencetak daun pada kain, atau biasa yang disebut  Ecoprint banyak sekali peminatnya. Tak hanya di Indonesia, karya Ecoprint juga diminati di dunia fashion di beberapa negara.

Jejak daun dari berbagai macam jenis, akan memberikan sebuah karya yang unik. Atau bisa dibilang tak akan ada yang menyamainya. 

Selalu ada perbedaan meski hanya berupa motif, biarpun dibuat dengan jenis daun yang sama. Selain itu karakter daun juga seringkali berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini di sebabkan tingkat kelembaban tanah juga berbeda.

Ecoprint sendiri bisa dibilang susah-susah gampang. Gampang karena bahan disekeliling kita sangat melimpah. Susahnya, kita harus terus mencoba dan mencoba lagi untuk menghasilkan karya yang seperti kita harapkan.

Beberapa pengrajin pernah mengeluh gagal, meski step by step dari proses ecoprint sudah dilakukan. 

Kegagalan itu bisa bermacam-macam, antara lain: daun tidak meninggalkan jejak, warna luntur hampir 90%, jejak daun kemana-mana alias mblobor, warna tidak sesuai, dan lain sebagainya.

Apa penyebab Ecoprint Gagal?

1. Menghilangkan proses scouring, atau proses scouring tidak sempurna. Sehingga masih ada kotoran atau zat lain yang bisa menjadi penghambat menempelnya warna pada kain. 

2. Komposisi zat pada saat mordant kurang, atau ada yang kurang. Karena ini adalah tahap yang paling menentukan jejak daun akan menempel di kain.

3. Penggunaan daun yang keliru pilih. Karena ada daun yang perlu ditreatment dan ada yang tidak. Jika daun yang butuh ditreatment, maka lakukan dengan sempurna. Perhatikan lamannya waktu perendaman. Ini butuh trial and error'. Jangan bosan untuk mencoba.

4. Pewarnaan banyak luntur. Coba campurkan zat penguat warna, atau biasa disebut Tanin. Seringlah cari info di group khusus ecoprint, untuk mencari referensi efek warna pada tanin yang digunakan.

5.  Jejak warna pudar. Ini bisa jadi disebabkan karena lontong dibuka saat masih panas. Sebaiknya biarkan minimal 3 jam agar lontong benar-benar dingin, baru dibuka.

6. Penjemuran, hindari terpapar matahari langsung karena bisa menghilangkan sebagian warna.

7. Kain saat ecoprint terlalu basah akan menyebabkan jejak daun kurang bagus dan cenderung mblobor. Maka peras hingga tidak ada tetesan air, baru diecoprint.

8. Penggulungan kain kurang rapet juga bisa menyebabkan daun tidak bisa menempel sempurna, sehingga jejaknya kurang. Jadi gulung dan tali yang rapi dan rapet, supaya jejak daun terlihat jelas.

9. Lapisan plastik terlalu tipis dapat menyebabkan jejak daun luntur dan menempel pada kain yang didekatnya. Apalagi kalau ingin membuat background putih, sebaiknya lapisi dengan lebih dari 1 plastik.

10. Pengukusan kurang dari 2 jam, bisa menyebabkan jejak daun kurang jelas. Karena ada daun tertentu, yang agak tebal membutuhkan waktu lebih lama dari yang lainnya.

Inilah 10 penyebab yang membuat gagal ecoprint. Insyaallah ... Lain waktu akan saya share tema lainnya tentang ecoprint. Semoga bermanfaat, tetap semangat ecoprint ... !







3 comments:

  1. Terimakasih penjelasannya kak. Izin bertanya, kalau teknik steam ada tahap yang terlewat yaitu tidak di rendam dengan zat seperti penguat warna, apakah hasilnya akan gagal total atau seperti apa kak?
    Terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  2. Biasanya kalau sistem steam memang tidak pakai zat penguat warna yang dilakukan terpisah. Untuk hasil bisa bagus, tapi tergantung warna yang dipakai juga

    ReplyDelete
  3. Dimana ada kelas nya ya?

    ReplyDelete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.