UA-83233104-1

Monday 13 July 2015

Puasa, Bebas Dehidrasi dengan AQUA 242

Orang bilang, "Berbuka puasa itu harus diawali dengan minuman yang manis". Dan ternyata itu bukan sebagai isapan jempol saja. Nyatanya banyak yang percaya bahwa berbuka puasa itu harus minum yang manis-manis. Teh manis, es jeruk manis, es campur, es cendol, es kopyor, es kacang hijau, serta jenis es lainnya, semuanya serba manis.

Saya sendiri, sejak kecil ibu lebih sering menyediakan teh manis sebagai pembuka acara berbuka puasa, sebelum menu lainnya. Enak memang, minum minuman yang manis setelah seharian kita harus menahan haus dan lapar. Saking enaknya saya biasanya tak cukup segelas minum minuman manis tersebut. Bahkan pinginnya minum lagi dan lagi.

Tapi.... Biasanya ibu akan memperingatkan. "Jangan banyak minum dulu. Apalagi minumannya manis, nanti malas makan."

Namanya juga masih anak-anak, saya tidak begitu sependapat dengan peringatan ibu. Tetap saja minum teh manis lagi dan nambah lagi, sampai rasanya perut ini terasa kenyang dengan air.

Hasilnya,
saya memang tidak begitu berselera untuk makan, pinginnya minum dan minum terus. Rasanya saya hanya haus, tidak terasa lapar sama sekali.

Semacam sebuah mithos bahwa minum manis adalah wajib saat berbuka. Dan itu terjadi begitu saja secara turun temurun. Dari nenek, lalu ibu, dan akhirnya saya. Ya... tak bisa dipungkiri, saya akhirnya juga sering membuatkan minuman manis saat berbuka puasa.

Namun, satu hal yang membuat saya harus menekan sebuah pertanyaan yang belum sempat terlontar. "Mengapa suami tidak begitu suka dengan minuman manis?" Pertanyaan itu ingin saya sampaikan, tapi tanpa dijawabpun sebenarnya saya telah menemukan jawabannya.

Bukan tidak suka minuman manis. Karena biasanya, meski suami lebih mendahulukan minum air putih saat berbuka, namun minuman manis yang saya buatkan tetap diminumnya meski ditundanya. Biasanya akan diminum setelah makan malam atau kadang setelah shalat terawih.

Pernah suatu ketika, saat saya tidak sempat membuat teh manis, dan minuman manis lainnya, suami terlihat menunjukkan reaksi biasa saja. Tidak menunjukkan rasa kecewa, meski tidak tersedia minuman manis di meja makan. Hanya air putih dalam teko yang memang selalu ada di meja makan.

Berbeda dengan ke 3 anak saya yang masih menunjukkan rasa kecewa, karena tidak tersedia minuman kesukaannya. Tidak seperti hari-hari sebelumnya.

"Ini lebih bagus" ucap suami tersenyum sambil menyodorkan gelas berisi air putih ke anak-anak yang tampak masih mencari-cari minuman manis seperti biasanya.

"Coba dech, Minum air putih saat berbuka puasa. Pasti akan terasa lebih segar."ucapnya lagi memberi pengertian pada anak-anak.

Sore itu kamipun sukses berbuka dengan segelas air putih.

Ada yang berbeda dibandingkan hari-hari saat puasa sebelumnya. Tidak seperti biasanya, anak-anak yang biasanya makannya lama, malam ini tidak. Kebetulan saya memasak soup yang saya campur dengan udang. Anak-anak makan dengan sangat lahap.

Pengalaman berbuka dengan air putih ini menjadi awal analisa saya terhadap selera makan anak-anak. Biasanya anak-anak tetap saja susah akan, meski mereka sedang berpuasa. Padahal harapan saya dengan belajar berpuasa si tengah dengan bungsu makannya menjadi lebih lahap karena siang harinya mereka tidak ngemil. Tapi nyatanya tidak. Mereka tetap saja susah makan, meski sebenarnya mereka merasa lapar.

Akhirnya saya menemukan alasannya. Berbuka dengan  minuman manis sebenarnya kurang tepat. Karena dengan minuma manis, tubuh tetap akan merasa haus. Tidak merasa lapar. Dan yang lebih buruk lagi minuman manis cenderung membuat kita merasa kenyang meski belum makan.

Oleh karenanya, sejak malam itu saya lebih sering menyediakan air putih saat berbuka puasa. Dan minuman manis, seperti jus buah, biasanya baru saya buatkan setelah pulang dari shalat terawih.

Di rumah kami selalu menyediakan air putih kemasan galon. Aqua menjadi produl pilihan kami. Bukan tanpa alasan. Saya beranggapan bahwa Aqua merupakan brand pertama produk air minum kemasan. Aqua berasal dari sumber mata air pilihan yang memiliki kandungan mineral alami yang terpelihara. Produk Aqua dikemas secara higienis, melalui peralatan canggih dengan berbagai macam ukuran kemasan botol plastik.

Percaya nggak, ternyata Aqua telah ada sejak tahun 1973. Menurut sejarahnya Aqua dulu awalnya diproduksi dalam kemasan botol kaca.

Berikut adalah sejarah perkembangan Aqua dari tahu ke tahun:




2 comments:

  1. ternyata buka puasa lebih bagus minum air putih daripada minuman yang manis

    ReplyDelete
    Replies
    1. makan yg manis2, seperti: buah kurma, minumnya air putih

      Delete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.