UA-83233104-1

Tuesday 8 July 2014

Liburan Seru, bersama buah hati

Mungkin bukan hanya saya yang pusing mikirin kemana liburan nanti kita mengajak anak-anak. Pergi ke rumah eyang, bagi yang masih memiliki eyang, sudah pasti. Atau pergi ke sanak saudara. Ya.. boleh.

Tapi... kadang anak-anak kurang begitu suka liburan jenis tersebut. Atau mungkin udah bosan. 
Nah, ini yang kadang kurang dipahami oleh orangtua. Bahwa berlibur versi anak-anak adalah refreshing. Bersenang-senang.

Lalu apakah di rumah saja, tidak bisa membuat anak-anak senang? Bisa saja. namun... anak-anak juga menginginkan hal yang baru. yang seru, yang menantang, yang membuatnya bisa takjub, karena hal itu tidak pernah atau jarang ia lakukan. Jarang atau tidak pernah ia lihat. 
Nah, liburan jenis ini yang akan memberikan banyak penyegaran pada otaknya, yang sudah terbiasa dijejali aneka ilmu pengetahuan dari sekolah. Kadang kasihan juga lho bunda pada otaknya. 

Apa serunya memancing?


Kalo saya, untuk liburan yang menjadi pertimbangan adalah:
- Anak bisa melakukan kreativitas
- Dapat menstimulasi aktivitasnya
- Memberikan pengetahuan
- Seru. Anak merasa tertantang. Melatih keberanian atau uji nyali.
- Happy. Enjoy.
- Mendapat pengalaman, pengetahuan. 
- Membangun kehangatan keluarga.
- Biaya rendah. hehe... ini karena kantong cekak aja. Coba, kalo kantong tebal, mungkin ini nggak masuk sebagai pertimbangan juga.

Berdasarkan pertimbangan tesebut pilihan jatuh pada, "Liburan Memancing"....
Tara.... anak-anak berlonjak girang. 
Tepatnya, malam menjelang liburan, kamipun bersiap-siap. Satu buah travel bag, kusiapkan untuk membawa segala sesuatunya. Hah... kenapa harus tas besar? Emangnya mau nginap?
Tunggu, ini hanya karena saya memiliki beberapa rencana sehubungan dengan barang yang saya bawa. Kalo mau yang praktisnya sebetulnya cukup dengan membawa alat pancing saja udah. Khan kita tujuannya emang mau mancing.

Tapi sudah menjadi tradisi kami, keluarga kami maksudnya, kalo pergi sedapat mungkin nggak makan di warung. Alias mbontot. hehe... tampaknya repot banget ya bund, kalo harus mbontot. Begini, pengalaman saya mengapa harus mbontot. Jika makan diluar pertimbangan saya, si kecil (anak bungsu) belum tentu mau. Alasannya nggak cocok lauknya. Alasan ke dua, jika bawa sendiri makanan sudah pasti sehat. Dari segi cara memasak hingga kebersihan tempat atau wadah.

Biasanya kalo mau pergi-pergi gitu saya telah menyiapkan makanan yang praktis dalam membawanya, tidak ribet memakannya, dan yang paling penting lagi semua anak suka. 

Pilihan menu favorit bekal bepergian saya biasanya:
- Bebek ungkep, goreng
- Srundeng, kremes
- Sambal
- Nasi putih
- Lalapan, jika ada

Pilihan menu lain:
- Ayam bumbu lodho, bakar
- Nasi gurih
- Sambal
- Lalapan

Minuman:
- es batu
- wedang jeruk manis

Mengapa wedang jeruk? kok nggak sirup atau minuman kemasan aja praktis?
Lagi-lagi pertimbangan demi kesehatan. Kalo minuman kemasan biasanya, kita mendapatkan sebuah rasa dan aroma dari buah yang kita inginkan. Bukan kandungan buah yang sesungguhnya. Kalopun mengandung benar-benar buah, prosentasenya khan hanya sedikit. berbeda dengan kalo bikin sendiri. kita bisa menambahkan seberapa banyak buah yang kita inginkan. Dan lagi jika minuman kemasan itu biasanya mngandung bahan pemanis buatan dan pengawet. Ohya, satu lagi. Ada pewarnanya. Nah, kebetuan anak saya sangat sensitif dengan ke 3 bahan kimia tersebut. Biasanya kalao kena salah satunya, langsung batuk atau kadang infeksi tenggorokan. Halah... sok. Eitz... tapi memang benar kok bund. Harapan saya dengan membawa bekal sendiri, anak-anak tetap fit meski habis bepergian. Dan esoknya bisa melanjutkan acara yang lainnya.

Next. Kita kembali ke persiapan perjalanan kami. Sehari sebelum keberangkatan, biasanya saya menyarankan anak-anak agar makan sayur dan buah yang banyak. Tentu saja supaya tidak sakit keesokan harinya. kalo tiba-tiba sakit khan sayang. Sudah seneng2 menyusun acara, ee... tahu-tahu nggak jadi karena ada salah satu anak ada yang sakit. Khan kasihan juga. Pasti yang nggak sakit, wajahnya berubah cemberut langsung.

Nah, kembali ke travel bag. 
Isinya:
- Baju ganti. Masing2 anak 1 stel. ini untuk berjaga-jaga, kalau bajunya kotor diperjalanan.
- Pampers. Beberapa buah, ini karena saya masih punya batita. Umur 2,5 th sich.
- Minyak kayu putih.
- Bekal makanan. Dikemas dalam wadah yang bisa disusun (dimasukkan ke dalam wadah lainnya) jika isi sudah kosong. ini supaya ketika pulang tasnya longgar.
- Piring melamin, atau kertas bungkus nasi. Ini bila pingin nggak repot. Jdi habis makan bisa langsung buang bungkusnya.
- Tempat minum. 
- Camilan sehat. 

Ohya, ada yang lupa. bekal menu di atas, saya bawa semua kecuali lauknya. Khan ini acaranya mancing ikan. Nah, makanya ayam plus bebeknya nggak saya bawa. Karena rencananya nanti ikannya hasil pancingan mau dibakar, buat makan sinag di sana.

Sip saatnya berangkat.
Perjalanan dari rumah ke tempat tujuan nggak terlalu jauh. Hanya berjarak selitar 5 km. Dan sayapun nggak akan cerita selama perjalanan, karena suasananya juga biasa saja. Melintasi rumah penduduk, pertokoan, jalan besar/ utama, dan jalan yang agak sempit. Sampai dech. Haha... deket ya!

Lalu ngapain, dan apa saja yang di dapat di sana?

nich dia tujuan kami: 

Delta Fishing Sidoarjo
Setelah membayar tiket masuk yang tergolong murah. Kalo nggak salah Rp 4.000,- per-orang. Kamipun membeli cacing buat umpan. kemudian mencari tempat yang nyaman buat duduk-duduk. Ini dia pilihan saya. Pemandangannya lumayan bagus. Tambak ikan yang sangat luas. Teduh, nyaman, dan terasa semilir angin sepoi-sepoi yang bisa mengusir hawa panas khas Surabaya dan sekitarnya.



Anak-anak lagi asyik memancing. Saya senang melihat mereka begitu kompak. hehe... kompak ngomong terus... alhasil semua ikan pada kabur. hingga siang hari nggak dapet ikan. Tapi mereka tetap bersemangat memancing. 


Karena anak-anak pada ribut ngobrol, sang papa nyari tempat yang sepi. 
"Semoga dapet ikan besar ya Pa?"



Siang sebelum makan, kami shalat dhuhur dulu. Si kecil saya minta nunggu di bawah. takut terpeleset mainan di tangga karena tempat shalatnya di atas.
"Adek di sini aya yang. Mama, Papa, Kakak, lagi shalat... Jangan nangis ya!"



Setelah shalat saya pesan ikan bakar plus pelengkap, ditambah es beras kencur. Ups, khan bawa es jeruk dari rumah. Hehe... iya. Emaknya lupa. Untung pesannya cuma satu. Tapi ternyata rasa kencurnya terasa banget. Pedes dan anget. Anak-anak nggak ada yang mau. Ya, udah Mama aja.


Habis pesan, saya mengajak jalan-jalan Jeza dan Airin. Mereka minta naik komedi putar. Ternyata airin takut. Dia menangis minta diturunkan. Untungnya penjaganya baek. Airin nggak boleh bayar. Padahal udah naik 2 kali putaran. Di sekitarnya ada kolam renang, ada pula kereta mainan. Asyik banget. Anak-anak sengaja nggak saya bawakan baju renang. Karena saya tahu kolam renangnya airnya kotor. Mungkin karena menggunakan air dari tanah dan filternya kurang. 

Komedi Putar

Kolam Renang

Kereta mainan


Pas balik ke tempat semula, ee... ternyata pesanan sudah datang. Menu pilihan: Patin Bakar Kecap, Bothok Patin, Sambal Tomat Terasi, Lalapan, plus Es Beras Kencur. 

Beberapa daftar menu yang bisa dipesan

Sebelum makan narcis dulu ah.....

Suatu saat moment ini akan menjadi kenangan yang indah

Setelah makan dan beristirahat sejenak. Melihat2 hamparan tambak yang membentang, kamipun berlanjut ke sesi berikutnya. 
Sesi ini saya ingin melatih keberanian anak-anak, sekaligus mengajaknya untuk bereksplorasi psikomotoriknya. 
Ini dia yang mereka lakukan:

"Naik ini ajah, lum berani naik jembatan gantung....."

Ada area bermain yang terletak diseberang perairan. Nah jika ingin ke sana, maka harus menyeberang. Ada 2 cara penyeberangan. Bagi yang berani bisa melewati jembatan gantung. Namun buat anak-anak yang nggak berani juga bisa lewat gethek atau sampan. Diperairan itu kita juga bisa menyewa sepeda air. Seru dech pokoknya!

Kakak ternyata juga takut nyeberang jembatan ini. Apaboleh buat, sang Papa harus mensuportnya.
"Ayo Kak.... hati-hati....Gak akan putus kok talinya. Badan kakak khan besar, pasti dech nyakut di situ, xixixi...."

Jembatan ini juga boleh, tuh disampingnya juga ada airnya....





Duduk dulu diayunan, sebelum naik kagiatan yang mendebarkan.
Menenangkan diri!

Tapi ngeri juga, ayunannya dipinggir kolam. Nggak berani ngayun banter, takut kecemplung. He....

Udah tenang.
Bersiap naik, Flying fox
Bismillah... selamat







 


Horeee.... sudah sampai......
Alhamdulillah.....





Setelah puas bermain-main, ditutup dengan naik sepeda air. Murah. Tiketnya hanya 10 ribu sekali naik, selama 15 menit. Puas dech pokoknya.

Kapan-kapan ke sini lagi ah.....





Tulisan yang berkaitan:

4 comments:

  1. Ini yg masuknya mblusuk2 itu ya mbak? Kami dlu pernah kesana pas hari minggu dan kyanya ada event.full bgt sampe ga bisa gerak..nadia mo main antre panjang n akhirnya bete..emaknya ikut bete..akhirnya pulang dgn kecewa
    Salah waktu kyanya..padahal seru kyanya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Jalnnya emang agak blusukan.
      Kalo hari minggu emang biasanya ada acara mbak di sana, jadinya rame banget. Makanya saya kalo ke sana pilih hari selain hari minggu. Meski permainannya nggak banyak2 amat, Tapi Lumayan sich, anak-anak cukup senang. Kalo saya pertimbangannya khan nggak terlalu jauh, mudah dijangkau, he... makasih ya mbak udah berkunjung

      Delete
  2. wah,tempatnya bagus banget mak...sering ke sidoarjo tp belum pernah kesini hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, lumayan seru buat liburan keluarga. Bisa nyantai sambil mancing, sambil menikmati ikan bakar, atau pepes patin yg pedes. Kalo bawa anak-anak juga asyik mainannya lumayan banyak. ... yuk kalo ke sda lagi mampir, tp sebaiknya jangan hari minggu, karena bakalan rame banget, Nggak bisa leluasa nyari tempat yang pas

      Delete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.